Jeritan 70 Nasib PKL Perumahan Duta Indah, Berharap Pemerintah Peduli

 

M19News.com, Kota Bekasi – Nasib PKL Sudab lebih sepekan Pembongkaran belasan bangunan dan lapak pedagang kaki lima di bantaran kali perumahan Duta Indah, kelurahan Jati Makmur kecamatan Pondokgede.

Belasan bangunan permanen dan semi permanen di RW 15 dan RW 20 itu dirobohkan tanpa ampun lantaran selama ini dianggap menjadi biang kemacetan di jalan tersebut. Selain itu, bangunan tersebut juga dinilai menyalahi aturan.

Nur Alamsyah ketua Dewan Pimpinan Daerah pusat bantuan hukum (DPD Pusbakum) Satra Advokat Wicaksana (SAW) selaku kuasa hukum PKL RW 20 angkat bicara. Menurutnya masalah pedagang adalah urusan perut keluarga yang tidak boleh dikesampingkan, menurutnya pemerintah lalai. Hal itu disampaikan Dalam konferensi pers yang dilakukan di rumah ketua PKL Achmadi Sukowati, RW 20 kelurahan jatimakmur, Pondok gede, Kota Bekasi, jumat (27/11/2021)

“Sudah lebih seminggu 70 PKL menganggur, mereka itu punya keluarga, mereka punya anak sekolah, harus bayar kontrakan dan lain-lain. Mereka masih percaya dan baeharap pada pmerintah kota bekasi dan semua yanh terkait untuk peduli nasib mereka. Mereka itu semuanya adalah manusia asli, bukan manusia jadi-jadian atau apa. Mereka butuh makan. Butuh kasih sayang. Oleh karena itu kami mohon ada perhatianlah dari pemerintah kota bekasi.”kata Alamsyah.

Lanjutnya, “Kini para pedagang rencananya mulai malam minggu akan berjualan dipinggir kalai sini, masa sih tega ngusir. Dan selaku kuasa hukum kami akan minta ijin kepada dinas terkit. Untuk semnatara waktu supaya pedagang bisa berjualan lagi. ” tuturnya.

Alamsyah pengacara muda lincah dan dikenal sebagai pengacara muda berbakaf dikota Bekasi ini, akan ikut menberikan masukan dan usulan apabila memang tempat itu akan dibangun kuliner pondok gede.

” Kita punya konsep baik untuk lokasi ini, dasar ini lagi kami matangkan untuk kemudian nanti kami sampaikan ke pihat terkait, dan saya yakin kalau diterina komsep kami nnti akan ada tempat kuliner terbaik di pondokgede.
Jadi tetap kita berdayakan pedagang yang ada. Bahkan malah pastinya akan menjadi masukan pemerintah dengan adanya retribusi.
Karena kalau setelah di bongkar ini didiamkam pasti suasanyanya akan berbeda, bisa kita lihat sekarang. Kelihatan gelap, tempat berantakan, bahkan lampu juga pada mati tidak ada yang mau beneri. Sangat beda sama saat ada pedagang suasanya tampak hidup dan enak lihatnuya, jadi bukan angker seperti ini.”Pungkasnya.

Ditempat terpisah M19News.com konfirmasi via WhatsApp, Safriyah pedagang kaki lima yang sudah 25 tahun berjualan di duta indah mengeluhkan hal yang sama, “ia katakan dari mana kami bisa menghidupi keluarga sedangkan pencaharian dari hasil jualan selama ini yang kami andalkan, apalagi kondisi masih pandemi begini kita digusur, “kata Safriyah.

Ia berharap, pemerintah memperhatikan pedagang kecil seperti kita ini, berikan keadilan buat pedagang untuk tetap bisa berjualan, tolong kami carikan penampungan buat pkl yang tidak jauh dari perumahan duta, “pungkasnya.

Reporter : Haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *