M19News, Indramayu, Rabu, 2 Februari 2022 – Yayasan Rindang Indonesia terus melebarkan sayap kegiatannya salah satunya dengan membangun Rumah Yatim pertama sekaligus kantor perwakilan di Indramayu.
Selamatan peresmiannya bertepatan dengan angka tanggal yang cukup unik yakni 02-02-2022 dengan mengundang dan menyantuni 51 yatim piatu bertempat di Jl. Perjuangan no.5 rt.001/002, Kel. Bojongsari, kec. Indramayu, kab. Indramayu Jawa Barat.
Acara berlangsung sejak pukul 14.00 WIB dengan MC Muhtadin Fauzi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia raya 3 stanza , pembacaan kalam Illahi , sambutan- sambutan, muhasabah serta doa bersama.
Beberapa undangan yang hadir diantaranya Raden Wendy Surjando Lurah Bojongsari
diwakili Sumanto kasie kesekretariatan dan pengolahan data, Ustad. Syamsul Ibad Ketua MUI/ketua RW.002 Bojongsari, Oyo Karyo Ket.RT.001, H.Sarwono Tokoh Agama, dan juga Toha selaku tokoh pemuda.
Dalam sambutannya ketua umum Adhie Pamungkas mengucapkan terimakasih kepada wakif keluarga Siti Aminah Haritanina yang biasa disapa Nina yang mewakafkan sebidang tanah dan rumah untuk kegiatan Yayasan Rindang Indonesia, juga ucapan terima kasih kepada para aparatur pemerintah juga tokoh masyarakat dan tokoh agama yang mensupport kegiatan ini.
Adhie menguraikan profil dan sejarah Yayasan dari mulai berdiri sampai dengan hari ini, memperkenalkan pembina, pengurus baik yang di pusat maupun di cabang Indramayu.
Visi Yayasan yakni menjadi lembaga sosial yang bermanfaat besar bagi kemanusiaan direalisasikan dengan berbagai aksi nyata.
“Program kegiatan rumah yatim diantaranya tahfidz Al Qur’an, Pelatihan IT , Pelatihan seni budaya ,Pelatihan ketrampilan masyarakat,” tambahnya.
“Mengutip informasi dari wakil ketua Dewan Masjid Indonesia Komjen Pol Purn. Syafruddin bahwa 65 persen umat Islam di Indonesia belum bisa baca Al Qur’an, sehingga kita harus ikut berkontribusi aktif mengajakan baca tulis Al Qur’an di rumah yatim ini,” Adhie menambahkan.
Selain tahfidz Al Qur’an yayasan juga akan memberikan literasi IT minimal anak-anak bisa Ms Office dan penguasaan internet sebagai modal untuk kemandirian.
Para pendidik nanti diminta untuk ikut melestarikan kebudayaan daerah kepada anak-anak baik lagu, tarian daerah dan yang lainnya menyangkut kearifan lokal, apalagi kebudayaan daerah yang kini mulai dilupakan karena tergerus dengan arus informasi teknologi saat ini.
Ketua Umum Yayasan juga mengajak para hadirin untuk sama-sama menanamkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang bersumber dari 4 konsensus dasar bangsa yaitu Pancasila , UUD NRI 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika karena ini adalah sarana pemersatu bangsa.
Adhie juga menjelaskan mengapa diawal acara kita menyanyikan lagi Indonesia raya 3 stanza, sesuai dengan UU No.24 tahun 2009 pasal 61
tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, lagu Indonesia raya 3 stanza adalah sejatinya do’a untuk bangsa Indonesia.
Di penghujung sambutan Adhie memberikan nama untuk rumah yatim ini dengan nama Rumah Yatim Siti Aminah dan u disetujui oleh seluruh tamu yang hadir juga Nina dan keluarga selaku wakif.
Sumanto yang mewakili Lurah Bojongsari dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih sudah bisa hadir, dan menyampaikan permohonan maaf bahwa Bapak Lurah tidak bisa hadir karena ada kegiatan penting.
” Rumah yatim yang pertama di Bojongsari ini semoga menjadi contoh untuk kelurahan-kelurahan yang lain di Indramayu ini.
Sebagai petugas dari kelurahan saya siap mendukung dan menyiapkan apa saja yang dibutuhkan oleh yayasan, termasuk jika dibutuhkan data-data yatim kami siap untuk memberikan ,dan mengajak kepada jajaran dibawah nya RT dan RW untuk bisa membantu menfasilitas hal yang kaitan dengan birokrasi perizinan,” tandas Sumanto.
Mewakili keluarga wakif, Kemal menyampaikan terima kasih kepada yayasan Rindang Indonesia yang sudah menerima wakaf dari keluarganya, ia juga menceritakan bahwa dirinya pernah juga menjadikan rumah ini untuk kegiatan KKN para mahasiswa dari UIN Syarif Hidayatullah Banten, semoga dengan dijadikan sebagai rumah yatim, tempat ini menjadi semakin bertambah manfaatnya baik buat anak-anak yatim maupun keluarganya yang telah berwakaf.
Melengkapi sambutan Ustadz Suparman, M.M. selaku pembina yayasan menandaskan bahwa
Pancasila sebagai falsafah bernegara agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan nyata, semua persoalan akan bisa diselesaikan dengan baik kalau kita kembalikan kepada ajaran ilahi yang termaktub dalam 5 dasar negara baik tentang ketuhanan, kemanusiaan,persatuan, musyawarah mufakat hingga tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh ust. Kosasih, M.Si dengan doa lengkap dan asmaul husna.
Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan tumpeng oleh ketua umum dan gunting pita oleh perwakilan dari kelurahan Bojongsari pertanda bahwa rumah yatim resmi dibuka.
Sekaligus pemberian santunan baik sembako maupun uang saku kepada anak-anak yatim yang hadir.
(Muhtadin Fauzi)