Example 728x250

Ditanya Target Program Blue Ekonomi, Panji Gumilang : Hidup Jangan Pernah Ditarget, Harus Sekuat-kuat Usaha

M19News.com | Indramayu | Ma’had Al-Zaytun merayakan tahun baru Islam 1 Syuro atau mengawali Muharram 1444 H yang dilaksanakan pada Sabtu, 30/07/2022.

Peserta undangan hadir dari berbagai penjuru daerah di Indonesia bahkan dari negeri jiran Malaysia.

Mengusung pesan “Mari Ciptakan Indonesia Kuat” acara dipusatkan di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Masjid megah yang disebut-sebut memiliki menara tertinggi ketiga di dunia ini.

Selesai perhelatan, para awak media diberi kesempatan untuk bincang-bincang dengan pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Salah satu yang disampaikan adalah mengenai program ekonomi Al-Zaytun, baik dari green ekonomi sampai kepada program blue ekonomi yang sudah mulai digagas.

Bahwa Al-Zaytun melaksanakan green ekonomi sudah lebih dari 20 tahun sejak berdiri, diantaranya pertanian, peternakan, perkebunan dan banyak lagi.

Kemudian di akhir tahun 2021 Al-Zaytun mulai masuk ke blue ekonomi yang salah satu tujuannya adalah untuk mengeksplorasi segala kekayaan laut yang ada di Indonesia.

Segala sesuatu yang terkait perijinan, baik ijin tangkap ikan, pembuatan kapal bahkan sampai kepada pembuatan pelabuhan semua itu sudah mulai berjalan.

Dalam kesempatan itu Panji Gumilang atau yang biasa disapa Syaykh Al-Zaytun menyampaikan bahwa dengan adanya program blue ekonomi, green ekonomi harus tetap berjalan.

“Kalau green ekonomi nggak boleh ditinggalkan, green ekonomi harus tetap menjadi ever green,” ungkap Syaykh.

“Green itu menghasilkan karbohidrat, sedangkan blue menghasilkan protein, protein yang paling hebat ada pada ikan,” urainya.

Syaykh Al-Zaytun yang juga pernah menjadi ketua ikatan alumni UIN Syarif Hidayatullah (IKALUIN) inipun menyampaikan tujuan blue ekonomi juga bertujuan untuk keamanan.

Dirinya membandingkan adanya Hansip (Pertahanan Sipil) di darat, di lautpun harus ada Hansip, siapa Hansipnya? Nelayan.
“Tidak perlu gembar gembor pencuri ikan,” katanya.

Ketika ditanya target dan hambatan, ia tidak menargetkan,
“Hidup tidak perlu ditarget, harus sekuat-kuat usaha,” tandasnya.

“Dan kendala itu sesungguhnya jalan untuk menuju sukses, kenapa? tanpa kendala nggak akan sukses,” imbuhnya.

Pria bertubuh tinggi tegap kelahiran Gresik Jawa Timur ini juga mengatakan yang selama ini dijadikan kendala sesungguhnya tidak ada kendala,

“Kendala itu sesungguhnya karena malas berfikir,” tutupnya.(maman/marjanih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *