Ketua DPC AWPI Jakarta Timur: Siapapun Bisa Menjadi Jurnalis! 

M19News, Kota Bekasi – Rindang Indonesia Foundation (RIF) menggelar pendidikan dan pelatihan untuk jurnalis pemula buat anak-anak milenial binaan yayasan. Acara berlangsung di Aula Yayasan RIF, di jalan Mangga, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Minggu (21/8/2022), siang.

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (DPC AWPI) Jakarta Timur Abdul Haris, S.I.P, MT.Kwi., selaku narasumber, didampingi sekretaris RIF, Agung dan puluhan anak milenial.
Dalam sambutan pengantarnya, Sekretaris Yayasan RIF, Agung mengatakan kepada peserta pelatihan jurnalistik yang didominasi oleh anak-anak milenial, belajar tidak ada kata berhenti, terus menerus jadi selalu berkelanjutan, kami atas nama yayasan mengucapkan terimakasih atas kehadiran mentor yang memberikan pelatihan untuk anak-anak milenial binaan yayasan kami, khusus dalam program pelatihan tentang ilmu jurnalistik, “ujarnya.Agung berharap kepada adik-adik milenial, bisa menyimak, lebih konsen dan fokus didalam penyampaian materi oleh mentor, sehingga keilmuan bisa tersampaikan buat adik-adik semuanya, “katanya.Peserta terlihat sangat siap dan antusias untuk mengikuti materi yang akan diberikan oleh narasumber.Pada pelatihan ini, anak-anak milenial diajarkan bagaimana? kepada tekhnis untuk menjadi seorang wartawan yang punya mental keberanian, dalam tugas peliputan mulai dari pengambilan gambar maupun visualnya sehingga bisa menghasilkan karya jurnalistik yang baik dan benar, artinya siapapun bisa menjadi jurnalis, “ucap Haris kepada anak-anak milenial.

Selain itu, ia juga menyampaikan cara wawancara yang baik dan benar, yaitu “Sebutkan nama narasumber kita secara lengkap. Kita harus bertanya secara sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal di luar permasalahan.

Hindarilah pertanyaan yang berbelit-belit dan membingungkan. Dengarkanlah pendapat dan informasi secara saksama, usahakan tidak memotong agar keterangan tidak terputus, kalau ini semua kita lakukan maka wartawan maupun wartawati itu punya nilai jual atau ada sesuatu yang beda dengan wartawan lainnya, “jelas Haris.

Lanjutnya, “Anak-anak harus memperhatikan fakta-fakta dilapangan dalam hal menulis berita berdasarkan fakta tidak berdasarkan opini, serta bisa memverifikasinya, serta acuan 5W + 1H nya harus dipenuhi supaya layak menjadi berita,”papar Haris.

Dia menambahkan, “Semoga pelatihan ini mampu menjadi motivasi bagi anak muda milenial agar lebih kreatif dan berani untuk menulis, ide dan gagasan,” tutup Haris.

Afifah mahasiswa salah satu Perguruan tinggi di propinsi Jawa Barat, semester delapan, jurusan PGMI, sekaligus peserta dalam pelatihan jurnalistik mengaku sangat senang dengan pelatihan ini. Sebab dengan belajar, kita semua mengerti tentang informasi dan berita yang benar, jadi kita tidak terbawah dengan berita hoax, “katanya.

Pelatihan Jurnalistik milenial yang diadakan oleh yayasan RIF, diakhir kegiatan, ditutup dengan foto bersama dengan wajah-wajah ceria peserta yang memancarkan rasa gembira.

Redaksi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *