Example 728x250

Tingkatkan dan Optimalkan PAD,PJT Bersama DPD RI Gelar Seminar Nasional

M19News.com | Jakarta | Bertempat di Ruang Samithi 1 atau GBHN, Gedung Nusantara V MPR RI Senayan Jakarta, pada Rabu 24 Agustus 2022, Paguyuban Jawa Tengah (PJT) bekerja sama dengan DPD RI menggelar Seminar Nasional dengan tema, “Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Dengan Optimalisasi Pemberdayaan Potensi dan Aset Daerah, dengan pembicara Prof Sri Yunanto, M.Si, Ph.D (Team Ahli Wantimpres RI) , Rulli Nuryanto, SE, M.Si, (Staf Ahli Bidang UMKM dan Ekonomi Kementerian KOPUKM), Abdul Kholik, SH, M.Si (Anggota DPD RI), Drs Komaedi, MSi (Sesdirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri) dan Ketua Umum Paguyuban Jawa Tengah, KRT Drs. H Leles Sudarmanto, MM, MBA. Dan Hadir Ketua Paguyuban Kabupaten dan Kota se-Jawa Tengah.

Wahyu Darma, Kabiro Humas, Media dan Protokol MPR RI dalam sambutannya menegaskan bahwa DPD RI salah satunya memiliki tugas Advokasi, sehingga hari ini menghadirkan perwakilan dari Warga Jawa Tengah, dan PJT sebagai wadah untuk memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Daerah, dan nantinya akan dibawa ke Rapat DPD RI dengan Menteri terkait, bagaimana mengatasi masalah kemiskinan di daerah, dengan tehnikal Skill, dan kita siap menyampaikan ke pimpinan untuk mendorong agar upaya PJT bisa berhasil baik.

Kita yakin Bapak Abdul Kholik sebagai anggota DPD RI ingin daerahnya maju, sehingga akan terus mendorong kebijakan-kebijakan yang belum bisa dilaksanakan, dan kolaborasi dalam menyerap aspirasi masyarakat diharapkan dapat maksimal,Paparnya.

Ketua PJT KRT. Drs. H Leles Sudarmanto, MM, MBA dengan tema ini kita ingin berbagi ilmu menghadapi tantangan ekonomi yang dahsyat, karena bangsa ini sedang dalam tantangan Multi Dimensi, baik krisis pangan, keuangan dan Energi disebabkan masalah Global, dan kita tidak boleh diam, dengan tokoh-tokoh ini akan memberikan pemikiran menyelesaikan masalah di daerah-daerah, dimana banyak Kabupaten yang masih berada pada kemiskinan, ada 15 Kabupaten yang angka kemiskinannya tinggi, kita berharap ada perubahan regulasi Pemerintah.

Keberpihakan Pemerintah Pusat sudah cukup tinggi, hanya regulasi belum maksimal, untuk itulah kita ingin membedah, seperti apa solusi untuk menaikkan PAD, dan nanti kita ingin berkeliling ke Jawa Tengah untuk menyampaikan konsep PJT dalam membantu kepentingan warga Jawa Tengah.

Niat kita iklas untuk kepentingan orang banyak, dan dengan Kajian-kajian Paguyuban Jawa Tengah dapat membantu siapapun pemimpin bangsa ini kedepan,tegas KRT Leles Sudarmanto.

Sekjen PJT, Ir Frahma Alamiarsa juga menambahkan, bahwa Seminar ini meruapkan tindak lanjut Road Show PJT Ke bebarapa Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah yang saat ini kita mendapat masukan adanya menurunnya PAD Kabupaten maupun menurunnya daya beli masyarakat, untuk itulah kita dari Paguyuban dan Komunitas diharapkan dapat memberikan masukan yang riil agar PAD yang terdampak Pandemi Covid 19 maupun dampak resesi global, karena ditahun 2022 ini PAD Jawa Tengah juga menurun, dan kita berharap pembahasan hari ini bisa memberikan Solusi bagi Gubernur Jateng maupun Bupati dan Walikota se-Jawa Tengah.Tambahnya.

Anggota Komite I DPD RI dapil Jawa Tengah, Dr. H Abdul Kholik, M.Si juga berharap adanya dukungan tokoh-tokoh Jawa Tengah untuk mendukung tugas Dewan Perwakilan Daerah, dan kita ingin saling melengkapi, dimana ada problem Jateng seperti beban populasi Penduduk yang besar, ke 3 terbesar di Indonesia, 37 Juta Penduduk, namun kondisinya masih bertumpu pada Daerah Utara (Pantura), sehingga Kawasan Industri masih di Pantura, sehingga kemajuan pembangunan tidak seimbang, Jateng angka kemiskinan mencapai 17 %, ini menjadi tantangan kita.

Saat ini ketergantungan produk dari luar di Jateng juga masih tinggi, sementara produk unggulan daerah rendah, serta ada ancaman tekanan ekologis, dimana ada penurunan tanah di Pantura. Untuk stuktur ekonomi masih ditumpu pada sektor pertanian, dan zona pertumbuhan memang masih di zona tertentu.

Untuk APBD Jateng mencapai 25 Trilyun, Ekspor non migas masih rendah sementara impor cukup tinggi, sehingga Jateng hanya memperoleh keuntungan di sektor Tenaga Kerja.ujarnya

Pendapatan masih mengandalkan sektor pertanian, sementara kondisinya masih berada pada musim tertentu atau bulan tertentu, sehingga Jawa Tengah butuh Tekhnologi, dalam mengolah potensi daerah kedepan.

Di Sektor Pariwisata diharapkan ada pemerataan, karena selama ini masih kuat dari Yogyakarta, padahal Solo Raya memiliki potensi besar untuk pengembangan Wisata, serta peningkatan ekonomi di Jawa Tengah, untuk itu DPD RI berupaya mendorong Pemerintah Pusat maupun daerah untuk meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana di Solo Raya, dan kolaborasi diharapkan bisa berjalan, tegas Abdul Cholik.(Maman)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *