Example 728x250

Rapat Umum Tahunan Anggota 2023 ALISHTER, Pastikan Keamanan Petani Melalui Pelatihan Berkelanjutan dan Inovasi Teknologi Aplikasi

M19NEWS, Jakarta – Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (ALISHTER)
menyelenggarakan Rapat Umum Tahunan Anggota (RUTA) tahun 2023 di Hotel Ra Suite
Simatupang, Jakarta Selatan, pada Rabu 11 Januari 2023.

RUTA 2023 ini dihadiri oleh Pejabat Fungsional Pembina Industri, Ir. Tri Ligayanti, ST., M.Si., mewakili Direktur Industri Kimia Hulu, Pejabat Fungsional Koordinator Kelompok Pestisida, Lolita Tasik Taparan, S.Si., M.Sc., mewakili Direktur Pupuk dan Pestisida, Pejabat Fungsional Analisa Kebijakan Ahli Madya mewakili Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Ketua Umum Asosiasi Crop Care Indonesia, Direktur dan Ketua Umum CropLife Indonesia, Ketua Umum Masyarakat Produsen Pestisida Rumah Tangga, serta para Pimpinan Perusahaan anggota ALISHTER.

Dalam kata sambutannya, Ligayanti menyampaikan apresiasinya terhadap peran
ALISHTER yang selama ini membantu pemerintah dalam memajukan kapasitas petani
dalam hal penanganan herbisida terbatas parakuat. Harapan pribadi beliau ke depan adalah
pelatihan dari ALISHTER juga dapat mencakup pelatihan bagi petani dalam menangani
pestisida lainnya selain parakuat.

Menyambung sambutan Ligayanti, Lolita menyampaikan
bahwa dalam upaya mempertahankan parakuat pada Conference of Party (COP) ke-11
Konvensi Rotterdam di Mei 2023 mendatang, maka secara bersama-sama perlu
memperkuat perangkat peraturan dalam hal penggunaan parakuat dan kapasitas petani
sebagai pengguna herbisida terbatas ini.

Pada RUTA ini, para hadirin mendengar evaluasi kerja ALISHTER, laporan
pertanggungjawaban Dewan Pengurus tahun 2022, Laporan Hasil Pengawasan Dewan
Pengawas, serta penyusunan Program Kerja tahun 2023.

Sejak berdiri di tahun 2015, ALISHTER telah melatih banyak petani hampir di seluruh
provinsi di Indonesia. Tujuan pelatihan ini adalah agar petani mampu mengaplikasikan
herbisida terbatas parakuat dengan aman, bertanggung jawab, dan sesuai petunjuk
penggunaan sehingga dapat memberikan hasil pertanian yang optimal.

Sepanjang tahun 2016 – 2022 ALISHTER telah melatih 26.943 petani dengan pengetahuan dan keterampilan
mengenai herbisida terbatas parakuat di 268 kabupaten/kota dalam 28 provinsi serta
melengkapi para petani dengan sertifikat pelatihan. Jumlah petani yang dilatih oleh
ALISHTER belum termasuk pelatihan-pelatihan yang dilakukan secara mandiri oleh
perusahaan anggota ALISHTER dimana jumlah total yang dilatih berkisar 800.000 petani di
berbagai wilayah di Indonesia.

ALISHTER juga telah melakukan dan terlibat dalam beberapa kegiatan advokasi di tahun
2022 yang bertujuan untuk mempromosikan peran penting parakuat bagi petani dan
ketahanan pangan Indonesia. Kegiatan tersebut termasuk Gelar Teknologi Penyiapan
Lahan Jagung dan Closed Loop Knapsack System, Seminar ‘Economic Contribution and
New Safe Application Technique of Paraquat Herbicide’ dan Seminar Internasional
Perlindungan Tanaman di Asia Tenggara.

Dalam perencanaan tahun 2023, ALISHTER menargetkan 42 pelatihan di 42
kabupaten/kota dalam 28 provinsi. Secara rinci pelatihan akan dilaksanakan di Provinsi:
Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DIY, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan
Utara, Nusa Tenggara Barat, Lampung, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Gorontalo.

Selain pelatihan herbisida terbatas parakuat, ALISHTER beberapa waktu terakhir ini juga
membahas mengenai upaya mendukung pemerintah Indonesia agar tetap mempertahankan
parakuat di dalam sidang COP ke-11 Konvensi Rotterdam di Jenewa, Swiss pada 1-12 Mei
2023.

Upaya ini dilakukan karena parakuat tetap dibutuhkan oleh para petani dalam
penyiapan lahan dan pengendalian gulma untuk menunjang ketahanan pangan nasional
dan belum ada bahan aktif lain yang dapat menggantikan efektifitas serta nilai ekonominya.

Menurut Ketua ALISHTER, Mulyadi Benteng, herbisida parakuat terdaftar dan diizinkan
secara resmi oleh pemerintah sebagai herbisida terbatas. Berbagai studi menunjukkan
bahwa herbisida tersebut memiliki profil yang relatif aman terhadap manusia dan
lingkungan.

Sebagaimana umumnya, penggunaan produk perlindungan tanaman, baik itu
parakuat maupun produk perlindungan tanaman (prolintan) lainnya, dapat menimbulkan
risiko negatif jika penggunaannya tidak sesuai dengan rekomendasi ataupun
disalahgunakan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pengguna untuk memahami cara
penggunaan prolintan secara tepat dan aman.

Selain melalui pelatihan dan edukasi, upaya lain yang dilakukan untuk memastikan
keamanan pengguna herbisida terbatas parakuat adalah memperkenalkan Closed Loop
Knapsack System (CLKS) sebagai sebuah teknologi baru yang lebih aman untuk
mengaplikasikan parakuat. CLKS adalah inovasi dalam pengaplikasian yang memungkinkan
petani terhindar dari paparan prolintan. Teknologi CLKS ini praktis dan aman karena tangki sprayer hanya berisi air dan petani dapat menghindari proses menyampur dan menuang prolintan.

(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *