Live StreamingMdi19 Terkini

MZA : TKI di Malyasia Keluhkan Buruknya Layanan Publik di KBRI

×

MZA : TKI di Malyasia Keluhkan Buruknya Layanan Publik di KBRI

Sebarkan artikel ini

Mdi19.com, Terkini – kepuasan layanan publik Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia masih rendah.

Hasil tersebut dilihat dari survey yang dilakukan Pusat Penyelesaian Permasalahaan Warga Negara Indonesia di Malaysia (P3WNI) terhadap para Tenaga kerja Indonesia (TKI).

Hasil perhitungan dengan menggunakan skala likert mengatakan 43% tidak puas terhadap pelayanan dan perlindungan KBRI Kuala Lumpur,  27% merasa puas, 22% merasa netral/tidak tahu, 6% merasa sangat tidak puas, dan 2% sangat puas.

Berdasarkan data BPS tahun 2020, terdapat 3 juta lebih WNI berada di Malaysia dengan berlatar belakang yang beragam.

Dengan jumlah tersebut, KBRI Kuala Lumpur yang merupakan perwakilan Indonesia di Malaysia dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada WNI di Malaysia.

Direktur Pusat Penyelesaian Permasalahaan Warga Negara Indonesia (P3WNI) Muhamad Zainul Arifin mengatakan dalam,*“Acara NGUPI(Ngumpulin Inspirasi) bersama Handytion(HT)*, secara virtual disiarkan livestreaming oleh MDI19 TV, Rabu (11/8/2021).

MZA mengatakan, “sejak tahun 2020, seluruh negara di dunia terdampak dengan adanya pandemi Covid-19.

Dalam penanganan Covid-19, Malaysia menerapkan berbagai kebijakan seperti Perintah Kawalan Pergerakan (PKP), Perintah Kawalan Pergerakan Bersyarat (PKPB), Perintah Kawalan Pergerakan Pemulihan (PKPP) secara bertahap, dan Lockdown Ketat Nasional (Perintah Pengendalian Pergerakan/MCO), “Kata MZA.

Terkait hal itu, ia menjelaskan, “Pandemi ini berdampak secara langsung dan tidak langsung kepada WNI yang berada di Malaysia.

Salah satu dampaknya adalah bidang pelayanan publik, dan banyak dari WNI yang kehilangan pekerjaan dan memerlukan bantuan dari perwakilan Indonesia khususnya KBRI Kuala Lumpur di Malaysia, “kata ketua Direktur P3WNI.

Lebih lanjut MZA menjelaskan, “Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti kepada WNI di Malaysia, bahwa dalam proses pelayanan administrasi dibutuhkan waktu yang cukup lama karena keterbatasan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia dalam proses pelayanan di KBRI Kuala Lumpur, “jelasnya.

Ia membeberkan, “Sarana dan prasarana dalam hal ini mencakup alat teknologi yang masih kurang dan penataan ruang kantor pelayanan yang sempit dirasakan tidak maksimal, sementara jumlah sumber daya manusia yang terbatas menambah kualitas pelayaan menjadi lama.

Sarana dan prasarana serta sumber daya manusia merupakan salah satu hal penting yang menunjang dalam pelayanan publik. Meski demikian, sering kali pelayanan publik dikeluhkan WNI di Malaysia karena tidak memenuhi ekspektasi dan kepuasan pengguna pelayanaan.

Jika kita lihat dan membaca laman media sosial KBRI Kuala Lumpur, akan terbaca begitu ramainya postingan WNI yang komplain terhadap pelayanan yang diberikan tidak baik dan berkualitas. Tidak hanya itu keluhan juga dirasakan WNI bahwa pelayanan yang diberikan oleh KBRI Kuala Lumpur kepada WNI tidak memenuhi rasa keadilan, KBRI terkesan lebih memproitaskan pelayanan bagi WNI yang mendaftar melalui organisasi AOMI (Aliansi Organisasi Masyarakat Indonesia di Malaysia) yang dibentuk dan diresmikan oleh Duta Besar Harmono pada tanggal 20 Desember 2020 pada Musyawarah Besar di Kuala Lumpur.

Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas pelayanan publik terhadap kepuasan WNI yang tinggal di Malaysia terhadap pelayanan KBRI Kuala Lumpur pada masa pandemi Covid-19 di Malaysia, “imbuh MZA.

Ia mengingatkan, “Dalam penelitia tersebut terdapat empat metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal guna mendapatkan kinerja pelayanan public yang lebih baik.

Diantaranya jenis penelitian, metode penelitian, subyek penelitian:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Menurut Emzir pendekatan kuantitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang secara primer menggunakan paradigma positivistik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menggunakan strategi penelitian seperti kegiatan survei yang memerlukan data statistik.

Penelitian ini juga menggunakan metode analisis deskriptif dengan menyebarkan survei untuk menggali informasi dari para responden, yaitu WNI yang berada di Malaysia. Prosedur penelitiannya terdiri dari: 1) persiapan dan kajian literatur, 2) mengembangkan instrumen penelitian, 3) penyebaran dan pengumpulan angket, dan 4) melakukan kajian dan analisis data.

2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah seluruh WNI di Malaysia, namun tidak ada angka pasti berapa jumlah sesungguhnya WNI di Malaysia yang diperkirakan lebih dari 3 juta jiwa. Maka pada pengambilan sampel peneliti tidak mengambil seluruh sampel populasi, tetapi peneliti melakukan penarikan sampel dengan menggunakan teknik penarikan sampel random sampling yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana (simple random sampling) dengan menerapkan rumus taro yamane atau slovin dalam menentukan jumlah sampel,  dan sampel yang didapatkan adalah 1.172 sampel.
Data responden WNI di Malaysia terhadap Index Kepuasan Kinerja KBRI Kuala Lumpur Selama Pandemi Covid-19 menggunakan Google Form, diperoleh dengan memberikan angket kepada responden dengan menggunakan layanan interaktif berbasis media sosial seperti whatsapp group, youtube dan facebook. Penyebaran kuisioner dimulai pada tanggal 31 Mei sampai dengan 8 Agustus 2021, dengan harapan cukup banyak responden dapat berpartisipasi dalam penelitian ini. Seluruh anggota populasi akan diambil sebagai responden. Karena pada penelitian eksplanatoris ini dilakukan pendekatan kasus maka besarnya sampel penelitian adalah sebesar jumlah kuisioner yang diisi, kembali, dan layak untuk diolah.

3. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah angket. Jenis angket atau kuisioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner tertutup atau kuisioner terstruktur (Closed Quistionaire) adalah kuisioner yang alternatif jawabannya telah disediakan menggunakan skala likert, untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.
Aspek-aspek yang ditanyakaan dalam angket ini adalah: pelayanan dan perlindungan, rasa keadilan, keinginan dan harapan responden pada masa pandemi covid-19. Sedangkan pilihan jawabannya terdiri dari 5 pilihan jawaban, yaitu: 1 = Sangat Tidak Puas, 2 = Tidak Puas, 3 = Netral, 4 = Puas, dan 5 = Sangat Puas. Data lain yang mendukung serta melengkapi data penelitian ini, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.

4. Metode Analisis Data
Metode analisis penelitian ini dilaksanakan dengan:1) mengelompokan rata-rata skor jawaban responden pada angket berdasarkan kategori skala likert, 2) mencari persentase hasil tanggapan responden, 3) menginterpretasi jawaban responden berdasarkan hasil persentase.

Reporter : Haris

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Mdi19 Terkini

      Bertempat di Balai Desa Asembagus…