Example 728x250
POLRI  

Puluhan Ribu Anak Yatim Terdampak Covid-19 Negara Harus Hadir Memberi Pendampingan

Kapolri
Anak-anak Yatim yang terdampak Covid-19. Foto: Ags

MDI19.com, Jakarta – Pandemi Covid-19 telah menyisakan duka mendalam bagi mereka yang kehilangan anggota keluarganya. Ribuan anak-anak tiba-tiba menjadi yatim atau bahkan yatim piatu. Fenomena ini menjadi perhatian banyak pihak terutama pemerintah.

Kepolisian RI bekerjasama dengan TNI, Kemensos, Kemen PPPA, BIN, LPAI, dan BRI menggelar kegiatan bantuan Psikososial bagi Anak-anak Terdampak Covid-19 2021 di Lapangan Lemdiklat Polri, Ciputat Jakarta Selatan, Selasa 2 November 2021.

Kegiatan yang dilakukan secara virtual dan langsung tersebut diikuti lebih dari 24 ribu anak yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tampak Hadir Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Mensos Tri Rismaharini, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang dan Kak Seto dari LPAI.

Kapolri
Berdiri dari Kiri ke Kanan, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang dan Mensos Tri Rismaharini saat jumpa pers di Lapangan Lemdiklat Polri, Jakarta, Selasa 2 November 2021. Foto;Ags.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat jumpa pers menyebutkan, kegiatan ini merupakan konseling bagi anak-anak yang terdampak Covid-19. “Diantara anak-anak kita ada yang kehilangan ayahnya, ibunya bahkan ada yang kehilangan ayah dan ibunya. Ini tentunya sangat berdampak kepada anak-anak kita. Kami semua mewakili Negara harus hadir dan memastikan bahwa anak-anak kita tetap bisa tumbuh normal dan aktif seperti anak-anak kita yang lain,” ucap Listyo.

Karenanya, lanjut Listyo, mereka harus terus mendapatkan pendampingan dan menghantarkan anak-anak mewujudkan mimpinya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini menyebutkan ribuan anak-anak yang terdampak Covid-19 harus segera mendapatkan terapi untuk mengatasi shock dan trauma yang dialaminya.

“Memang setelah pasca mereka mengalami shock maka dibutuhkan suatu terapi untuk anak-anak kita untuk mengembalikan semangat mereka terutama,” ucap Tri Risma disela kegiatan “Dukungan Psikososial bagi Anak-anak Terdampak Covid-19 2021” di Lapangan Lemdiklat Polri, Ciputat Jakarta Selatan, Selasa 2 November 2021.

Tri lebih lanjut mengungkapkan bahwa porsi yang dibutuhkan anak-anak tidak hanya masalah materi atau fisik namun juga psikis atau dorongan semangat untuk menyembuhakn shock yang dialaminya.

Mereka yang paling shock dengan kondisi ini, kata Tri adalah anak-anak yang duduk di kelas 6 SD, 3 SMP dan 3 SMA yang khawatir dengan kelanjutan pendidikannya.

“Dari data kami ada kurang lebih 24 ribu anak. Sebetulnya kami ada anggaran untuk memberikan bantuan kepada anak-anak namun kita belum verifikasi detail karena dibutuhkan kecepatan dari daerah untuk mendata mereka,” tutupnya.

Berbeda dengan data Kemensos, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyebutkan bahwa data per hari ini terdapat 29.822 anak-anak yang telah kehilangan salah satu atau kedua orangtunya karena penyakit Covid-19.  Mereka membutuhkan pendampingan psikososial dari pemerintah.

“Pendampingan psikososial ini adalah merupakan hal yang sangat penting untuk mengembalikan semangat anak-anak yang ditinggalkan oleh salah satu atau kedua orangtuanya. Semoga kedepannya sinergi dari data kami, data kemensos, kemendagri dan kita semua harus bergandengan tangan berkolaborasi untuk memberikan pendampingan yang terbaik. Mereka tanggung jawab kita semua, dan generasi penerus bangsa,’’ ucap Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *