DKI Jakarta

Prof. (assc) H. David Darmawan: KADIN Idealnya Fokus & Perkuat Mata Rantai Usaha UMKM

×

Prof. (assc) H. David Darmawan: KADIN Idealnya Fokus & Perkuat Mata Rantai Usaha UMKM

Sebarkan artikel ini

M19News, Jakarta – Prof (assc).H. David Darmawan saat ditemui media analisnews.co.id disela-sela penyelesaian dan penyempurnaan karya terbaru aplikasi B.E.T.A.W.I. dimintai pendapat tentang posisi KADIN Indonesia dan bagaimana perananannya terhadap pertumbuhan UMKM di Indonesia ada hal yang menarik sebagai catatan.

David Darmawan, putra dari alm Prof. H. Durry Abdurahman ( Ketua APINDO DKI Jakarta tahun 1980an) ini dengan lugas dan solutif mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada titik terang tentang dualisme KADIN, dimana ditarik benang panjang dan sampai ditahun 2022 ini ada dua kubu yakni KADIN Indonesia lewat Ketua Umumnya Arsjad Rasyid dan KADIN Paradigma Baru lewat Ketua Umumnya Eddy Ganevo.

Ia menuturkan selain segmentasi yang berbeda, yaitu KADIN versi AR menurut beliau terlalu proyekan atau pro pemerintah, borjuis dan terlihat konglomerat, sementara di pihak KADIN Egan lebih menyasar ke rakyat, atau proletan dan milenial secara program dan pengemasannya.

Tetapi yang lebih urgen menurut CEO Socentix dan Ketua Forum Pengusaha Betawi Bersatu ini, ada yang tugas lebih berarti dan mulia yakni konsentrasi pembinaan, sekaligus penguatan atau pembangunan dari mata rantai usaha-usaha dan bisnis UMKM yang harusnya mendapat porsi lebih.

“Kita dapat belajar bersama, bagaimana di negara-negara maju seperti di Jepang,Jerman, Brunai Darussalam dan negara-negara Eropa Barat, lembaga seperti KADIN bahkan ada yang berjumlah lebih dari dua badan, dan ini biasa saja. Tugas selanjutnya setelah konsentrasi ke domain UMKM ialah yang tak kalah penting yakni pemulihan yang terus dikawal paska pandemi, apalagi sekarang ada isu baru dimana kembali naik jumlah terkena dan kebobolan data dari Peduli Lindungi?” terangnya

Kembali ke masalah dasar KADIN, David berpendapat bagaimana agar satu upaya rekonsiliasi, atau komunikasi yang dilandasi hati bersih dan tujuan mulia tidak salahnya untuk dimulai kembali, semisal dengan sekarang adanya dua versi dari KADIN dan masing-masing Ketua Umumnya untuk menghadap Bapak Presiden sebagai orang yang diharapkan dapat menjadi penengah dan juru tawar solusi. Karena dibalik remeh-temeh dualisme, konflik dan kubu-kubuan seperti ini ada prioritas besar, dan kerja peradaban besar yang tentu dibutuhkan wadah dan sosok-sosok yang tepat.

Diakhir sesi penuturan singkatnya ini, Prof David yang sekarang menjabat juga sebagai Ketua Start Up & Inkubasi KADIN ini menuturkan adanya suara akar rumput, dan organisasi para pengusaha seperti Forum Pengusaha Betawi Bersatu yang secara batin dan itikad baik mendukung KADIN Indonesia dibawah kepemimpinan Eddy Ganefo, karena dirasa perhatian kepada UMKM dan konsistensinya sudah terbukti.

Sebagai tambahan David meyatakan, “ Coba kita lihat kembali dalam UU No 1 Tahun 1987 Pasal 5 kan ada ada posisi KADIN yang jelas dan obyektif seperti bersifat mandiri,bukan organisasi pemerintah atau politik. Marwah KADIN harus kita kembalikan kembali. Juga dipandang sangat urgen ialah adanya revisi UU KADIN dan Perpres No 17 tahun 2010, dimana mampu mengakomodir semua kepentingan dan ada komunikasi semua pihak.”

Pada intinya Prof. David Darmawan bersama jejaring dan kawan-kawan pengusaha ingin ada dampak yang dapat secara utuh dirasakan dari hadirnya KADIN ini, baik ada dua kubu, satu kubu, dan kubu baru lannya mungkin, bagaimana ini semua akan bermuara kepada visi misi besar dari pembukaan UUD 1945 yakni adanya kemakmuran dan keadilan baik secara materi dan spirituil. (Heny. S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *