Example 728x250

Perkenalkan Candi Gedong Songo, Lokasi Wisata Sejarah di Semarang

Candi Gedong Songo
Candi Gedong Songo Semarang. Foto: Ansori.

M19News, Jawa Tengah – Berwisata sejarah ke Candi Gedong Songo seperti membawa kita kembali ke masa kejayaan budaya kerajaan Hindu nusantara.

Dari sini kita bisa memahami bahwa Kekuasaan kerajaan Hindu telah eksis menyebar luas ke seluruh Indonesia, termasuk Semarang Jawa Tengah.

Candi Gedong Songo terletak di kaki gunung Ungaran pada ketinggian 1200 mdpl Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang.

Keunikan artefak dan kesejukan serta kendahan pemandangan alam di sekitar Komplek Candi menjadi daya tarik para pengunjung untuk dating dan berswafoto di sini.

Untuk masuk ke Kawasan Candi Gedong Songo ini, Pengunjung membayar tiket dengan harga 8 ribu rupiah untuk hari biasa, sementara weekend tiket dipatok sebesar 10 ribu. Pengunjung juga bisa menyewa kuda untuk berkeliling area Candi dengan beragam tarif paket antara 50 ribu sampai dengan 150 ribu.

Seperti biasa, jangan lupa menyiapkan kartu vaksin atau aplikasi pedulilindungi serta masker sebelum memasuki lokasi wisata sebagai protokol kesehatan.

Pengunjung dapat menaiki Candi mulai dari Candi 1 hingga seterusnya yang mana setiap Candi menawarkan pemandangan yang berbeda-beda.

Berjalan dan mendaki tentu membuat capek dan haus, tapi jangan khawatir pasalnya di lokasi sepanjang pendakian dari candi 1 menuju candi berikutnya tersedia tempat istirahat dan warung makanan dan minuman.

Fasilitas lainnya yang ada di sini adalah permandian air panas yang mengandung belerang. Lokasi kolam air panas ada di candi ke 4 dan ke 5.

Di lihat dari bentuk arsitekturnya, Candi Gedong Songo dibangun satu masa dengan dengan Candi Dieng pada sekira abad ke 7- 9 Masehi. Nama Gedong Songo diberikan oleh penduduk setempat,          “Gedong” berarti rumah atau bangunan dan “Songo” berarti Sembilan, Gedong Songo adalah Sembilan (kelompok) bangunan atau Sembilan bangunan candi.

kendati dinamakan Sembilan kelompok candi, namun saat ini hanya terdapat lima kelompok candi yang masih utuh. Kelima kelompok Candi ini letaknya berpencar di mulai dari Candi Gedong 1 yang terletak paling bawah hingga candi gedong 5 yang terletak paling atas.

Candi Gedong Songo pertama kali ditemukan oleh Loten pada Tahun 1740, yang kemudian oleh Stamford Rafles pada Tahun 1840 menyebutnya sebagai Candi Banyu Kuning. Dalam bukunya yang berjudul The History Of Java (1817), Rafles mencatat kompleks tersebut dengan nama Gedong Pitue karena pada saat itu di temukan tujuh kelompok bangunan.

Sementara itu, Van Braam menulis publikasi Candi Gedong Songo pada Tahun 1825 dalam bentuk lukisan yang saat ini tersimpan di Musium Leiden. Pada tahun 1928-1929, Dinas Purbakala pada masa pemerintahan Belanda melakukan pemugaran pada Candi gedong 1 dan pada tahun 1939-1941 di lakukan pemugaran pada candi gedong 2. Reporter : Ansori

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *