Example 728x250

Perangi Stunting, Partai Gelora Tantang Calon Bupati OKI Perkuat Pendidikan dan Perempuan

OKI M19 NEWS

Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sempat menjadi langganan juara stunting di Sumatera Selatan. Angkanya mencapai 32,2 persen pada 2021, berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia. Beruntungnya, angka itu berhasil diturunkan drastis menjadi 15,1 persen di 2023.

Namun, penurunan ini bukan berarti masalah stunting di OKI sudah selesai. Partai Gelora Kabupaten OKI mengingatkan bahwa stunting adalah puncak gunung es dari permasalahan kompleks di berbagai sektor, seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan perlindungan perempuan dan anak.

Partai Gelora Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam hal ini juga menyoroti masalah stunting yang masih cukup tinggi di Kabupaten OKI. Apabila kita tidak mengambil langkah serius dalam permasalahan ini maka akan sangat berdampak pada Pembangunan bangsa di masa depan. Karena menurut Syamsu Riadi (ketua DPD Partai Gelora Kabupaten OKI) stunting ini adalah fenomena puncak gunung es yang dapat kita jadikan patokan bahwa sesungguhnya ada banyak faktor fundamental lain yang juga turut menyumbang tingginya angka stunting di Kabupaten OKI.

Misalnya belum baiknya pelayanan Pendidikan di kabupaten OKI, terlihat arah Pembangunan di bidang Pendidikan kita di Kabupaten OKI masih belum jelas. Baik visi dan misi serta strategi dan road map Pembangunan pelayan Pendidikan Kabupaten OKI. Dimulai dari belum ratanya pembangunan yang bersifat sarana prasarana, pemenuhan kebutuhan tenaga pendidik, program pengembangan profesi dan karir guru, dan juga keberpihakan besaran anggaran Pendidikan dari APBD OKI yang masih sangat minim. Dan ini bisa menjadi faktor awal mengapa buruknya kualitas tumbuh kembang anak- anak di Kabupaten OKI. Karena efek dari layanan Pendidikan yang kurang baik akan berdampak pada rendahnya kualitas SDM di Kabupaten OKI, dan juga berdampak pada kualitas pasangan pengantin dalam pengasuhan anak-anak. (pungkasnya).

Mafhum kita ketahui bahwa Pendidikan adalah tulang punggung utama dalam Pembangunan suatu bangsa. Bahkan ilmu itu dalam kontkes agama menjadi hal yang pertama sebelum iman dan amal. Maka dari itu ayat yang turun di awal Ketika Islam turun adalah perintah untuk membaca. Dan juga dalam Sejarah kita melihat bagaimana bangsa-bangsa yang hancur akibat perang, mampu bangkit dengan cepat dan menjadi negara kuat adalah dengan serius dan fokus membangun sektor pendidikannya. Misal salah satunya adalah Negara Jepang.

Masih menurut Syamsu Riadi, stunting juga adalah dampak dan efek dari belum adanya program yang jelas terkait pengembangan Kualitas dan advokasi permasalahan Perempuan dan Anak. Ada satu ungkapan Wanita adalah tiang negara, apabila wanita itu baik maka akan baiklah negara dan apabila wanita itu rusak, maka akan rusak pula negara. Oleh sebab itulah isu tentang Perempuan ini harus menjadi salah satu fokus bagi pemerintah Kabupaten OKI ke depan. Terkait program kesetaraan gender,akses Pendidikan yang baik, keterlibatan dalam program sosial dan kemaasyarakatan, serta program pendampingan orang tua Tunggal akibat perceraian dan kematian. Sehingga Perempuan juga berpartisipasi aktif dalam Pembangunan bangsa terutama tentang Pembangunan generasi yang berkualitas.

Bila kita memiliki program yang terukur dalam mengadvokasi permasalahan Perempuan dan anak, maka kita mudah untuk menavigasi pencegahan awal dari stunting, yang juga dapat bermula dari permsalahan domestik dalam rumah tangga. Belum lagi masalah kualitas pengasuhan anak, Syamsu Riadi menyoroti rendahnya kualitas pengasuhan anak di Kabupaten Ogan Komering Ilir, salah satunya penyebabnya adalah rendahnya akses pengetahuan yang cukup tentang pengasuhan. Kemudian faktor selanjutnya adalah rendahnya peran ayah dalam proses pengasuhan anak. Indonesia termasuk negara tiga tertinggi fatherless di dunia. Oleh sebab itulah Kabupaten OKI harus turut berperan dalam menurunkan angka Fatherless ini, dengan membuat beragam program agar keterlibatan Ayah dalam pengasuhan anak lebih besar lagi.

Partai Gelora Kabupaten OKI, menantang para calon Bupati dan Wakil Bupati OKI yang berani, untuk membuat program berkelanjutan dalam visi pencalonannya terkait empat hal di atas, yakni pengembangan pelayanan Pendidikan, peningkatan mutu dan karir guru, perlindungan Perempuan dan anak. Karena empat dal di atas adalah sektor yang sangat bernilai untuk menjadi fondasi Pembangunan berkelanjutan bagi Kabupaten Ogan Komering Ilir ke depan. Partai Gelora berharap bahwa Pilkada di Kabupaten OKI bukan hanya bicara soal tukar tambah kursi untuk mencukupi syarat pencalonan, tapi juga bisa bicara pada hal-hal yang sifatnya lebih substansial untuk kemajuan dan perkembangan serta kesejahteraan Masyarakat OKI ke depan.

(W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *