Selasa, Oktober 22, 2024
Google search engine
BerandaUncategorizedPemimpin dengan Kesehatan Emosional yang Baik

Pemimpin dengan Kesehatan Emosional yang Baik

Didirikannya sebuah organisasi baik bersifat profit atau non-profit, level kecil atau besar tentulah memerlukan pemimpin yang bertugas sebagai pembuat kebijakan dan pengambil keputusan. Pemimpin yang diharapkan tentu saja harus memiliki keilmuan tentang organisasi yang dipimpinnya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dalam perjalanannya, bukan hanya ilmu mengenai organisasi saja yang harus dikuasai pemimpin, ada aspek lain yang harus dimiliki jika ingin organisasinya berjalan sesuai target atau bahkan melebihi target. Sebuah organisasi akan berkembang dari waktu ke waktu sejalan dengan bagaimana pemimpinnya mampu membawa ke arah kedinamisan dan kesolidan.

Intelektual kerap dijadikan patokan utama dalam menilai baik tidaknya seorang pemimpin. Sebenarnya ada aspek lain yang juga penting setelah intelektual, yaitu kecerdasan emosional. Pemimpin yang memiliki kecerdasan emosional mampu mengatur emosinya sendiri bahkan dapat meredam emosi orang lain yang merupakan bawahannya atau stafnya dengan lebih luwes.

Kemampuan ini secara signifikan berbanding lurus dengan kesehatan emosional, yang indikatornya terlihat tenang, tidak depresi dan meledak-ledak, baik untuk pemimpin atau bawahan. Pemimpin yang memiliki kesehatan emosional tidak mudah terpancing emosi jika dihadapkan pada masalah yang senantiasa muncul bahkan dirinya dapat mengarahkan bawahannya untuk membentuk hubungan positif.

Berikut adalah dampak yang dapat dilihat dari pemimpin yang memiliki kesehatan emosional:

  1. Mengetahui apa yang dirasakannya ketika bertindak.

Pemimpin tersebut benar-benar mengetahui perasaan yang sedang hadir di hatinya, serta merta dapat mengatur perilakunya agar tetap profesional dalam situasi yang tidak diinginkan. Kepiawaian dalam mengatur emosi menjadi syarat mutlak agar kerja sama tetap terjalin dalam situasi yang tidak menentu.

 

  1. Empati kepada perasaan orang lain.

Terkadang seorang bawahan merasa tidak nyaman dengan posisinya sekarang dan juga beratnya target-target yang hendak dicapai. Seorang pemimpin dengan kesehatan emosional yang baik bukan hanya mengejar tujuan perusahaan tetapi juga memahami bawahannya sebagai manusia. Tingkat kepedulian yang tinggi dari seorang pimpinan secara signifikan mempengaruhi produktifitas dan tercapainya tujuan organisasi.

 

  1. Dapat mengatur emosinya.

Menjadi temperamen bukanlah rumus bagi pemimpin dengan kesehatan emosional yang baik. Karakternya akan terbentuk lebih tenang, percaya diri, dan bertanggung jawab. Dia pun memahami dengan meluapkan kemarahan kepada bawahannya bukanlah solusi tetapi akan membawa dampak yang lebih buruk atas perilaku bawahan yang di luar kontrol.

 

  1. Selalu yakin pada kesuksesan walaupun banyak rintangan.

Rintangan yang menghadang bagi seorang pemimpin dengan kesehatan emosional yang baik merupakan batu penghalang yang dapat dihalau dengan kerjasama. Keoptimisannya ini dapat menular pada organisasi secara keseluruhan. Hal tersebut menjadi pemicu semangat bagi para bawahannya turut terlibat merumuskan metode pencarian solusi.

 

  1. Dapat berinteraksi secara efektif.

Sebagai pimpinan, dia menyadari perlu peran serta keterlibatan bawahan. Pemimpin yang baik akan mampu membuka interaksi untuk memecahkan kebekuan. Otoritas yang diperolehnya tidak menjadikannya setinggi gunung yang sulit dijangkau bawahan. Justru dia dengan sukarela menerima masukan dan saran untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin ini pun selain berinteraksi secara efektif di organisasi, dapat melakukannya pula di rumah. Sehingga emosinya senantiasa stabil dengan ketenangan.

 

Sehat bukan hanya milik fisik saja, tetapi juga milik sisi emosi yang kerap hadir pada perasaan-perasaan manusia ketika saling berhubungan atau sesudahnya. Emosi yang sehat membuat tuannya jauh dari sakit fisik. Terlebih jika kesehatan emosional ini dibawa pada ranah perusahaan atau organisasi profit yang senantiasa mengejar dead-line. Perselisihan dan hasil di luar rencana merupakan dua hal yang tidak bisa terlepas dari dinamika organisasi manapun. Karena itulah dibutuhkan pemimpin  yang memiliki kesehatan emosional agar organisasi dapat terus berkembang.

RELATED ARTICLES

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

Recent Comments