M19News, Pemalang – Nama Andi Rustono sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kabupaten Pemalang dan sekitarnya.
Bagaimana tidak, sosok satu ini pernah menyita perhatian publik Pemalang dan Pekalongan saat dia dan ratusan seniman lainnya mengggelar unjuk rasa besar-besaran di Depan Mapolres Pemalang pada Oktober 2020 lalu.
Ketua Dewan Kesenian Pemalang (DKP) ini dikenal sangat kritis menyikapi masalah pelarangan pentas seni dan budaya oleh pihak kepolisian di masa pandemi.
Dia menilai, pelarangan tersebut bisa mematikan mata pencaharian para seniman yang menggantungkan hidup pada pementasan seni.
Itu terbukti, banyak seniman yang sampai menjual peralatan musik dan pakaiannya untuk menyambung hidup.
Andi dkk memutuskan terus bergerak menyediakan ruang atau panggung bagi para seniman di Padepokan miliknya, Lintang Kemukus yang terletak di Desa Serau, Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang.

Salah satu seni dan budaya yang coba diangkat dan dilestarikan adalah Jaran Ebeg atau Kuda Lumping Pemalang.
Di tempat inilah puluhan anak muda melakukan atraksi Jaran Ebeg dengan leluasa tanpa harus takut dibubarkan.
Ditemui di Padepokan Lintang Kemukus, Kamis 6 Januari 2022, Andi Rustono mengungkapkan bahwa kesenian tradisional khususnya Jaran Ebeg ini merupakan identitas bangsa sebagai aspek penting yang harus dilestarikan.
“Kita tidak bisa pungkiri bahwa adanya pandemi Covid-19 ini menjadi salah satu problem bagi para pelaku seni budaya. Kami berusaha memberikan panggung bagi para seniman tradisional agar bisa tetap eksis di tengah keterbatasan yang ada akibat pandemi Covid-19,” katanya.


Lebih lanjut, Ayah tiga orang anak ini menerangkan, Padepokan Lintang Kemukus menjadi pusat berkumpulnya para seniman Pemalang juga panggung seni dan kreasi.
Ia berharap dengan adanya wadah tersebut, seni dan budaya khususnya Jaran Ebeg ini bisa lestari dan disenangi anak muda.
“Anak muda harus menjiwainya agar bisa lestari (Jaran Ebeg),” pungkasnya.
Di Padepokan Lintang Kemukus, bukan hanya panggung seni dan kreasi namun juga terdapat lokasi budidaya pertanian dan peternakan.
Tempat ini menjadi wadah ekonomi sekaligus pelatihan bagi para anak muda yang ingin terlibat dalam dunia pertanian.
Wadah budidaya agrikultur tersebut dia namakan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).
(Tim M19)